Andreas Eddy Susetyo Dukung GNPIP Gotong-Royong Kendalikan Inflasi Pangan

12-08-2022 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo. Foto: Dok/Man

 

Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mendukung terbentuknya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam rangka gotong-royong mengendalikan inflasi pangan. Andreas mencontohkan belajar dari pengalaman keberhasilan dalam menangani pandemi Covid-19, disebabkan karena Indonesia mempunyai dua senjata, yaitu modal sosial gotong-royong dan pemanfaatan teknologi digital.

 

“Komisi XI DPR RI sangat mendukung sekali GNPIP. Bukan karena kami mitra dari pemerintah, tetapi mulai dari Kementerian Keuangan dengan kebijakan fiskal, BI dengan kebijakan moneter, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyangkut kebijakan yang sifatnya mikroprudensial, Bappenas yang menangani perencanaan, tapi juga dukungan penting demi sinergitas menangani persoalan inflasi di sektor pangan,” jelasnya dalam acara kick-off ‘Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan,’ di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

 

Menurut politisi PDI-Perjuangan tersebut, semangat kolaborasi tersebut ternyata membuahkan hasil terbaik, yakni berupa terkendalinya inflasi pangan. Sehingga tidak menambah beban masyarakat akan lonjakan harga-harga komoditas pangan. “Kita sudah sepakat, fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kebijakan fiskal, sebagai fungsi shock absorber yang menahan gejolak, tetapi kita juga harus memperhatikan APBN kita yang kredibel dan sustainable Nah itu memang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang luar biasa besar untuk sama-sama kita selesaikan,” ujar Andreas.

 

Ia menambahkan gotong-royong dalam pengendalian inflasi bisa dilakukan mulai dari rumah tangga, kemudian digerakkan ke pemerintah daerah, lalu disinergikan dan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Masyarakat, tambahnya, bisa berperan mengendalikan inflasi mulai dari menanam sendiri cabai atau bawang di pekarangan untuk mengurangi tekanan terhadap permintaan komoditas tersebut, sehingga nantinya akan menurunkan harga. “Kemudian, pemerintah daerah, operasi pasar harus terus dilakukan bekerja sama antardaerah dan pemerintah pusat untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi,” tegas Andreas.

 

Di sisi lain,  legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur V tersebut menjelaskan pemerintah pusat sebenarnya sudah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam APBN pada tahun 2022 untuk ketahanan pangan yang disalurkan kepada pemerintah daerah. "Dana dan mekanisme ini mudah-mudahan bisa dipakai untuk membantu daerah melakukan intervensi," ujar Andreas dalam acara yang turut dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...